PENYULUHAN TENTANG PENYAKIT FRAMBUSIA

Jum’at, 16 Februari 2024 Petugas Puskesmas Karang Pule melakukan penyuluhan dan kegiatan penjaringan, minum obat cacing, serta pemeriksaan penyakit Frambusia di MI AL MADANIAH JEMPONG.

Frambusia dikenal juga sebagai frambesia tropica atau patek. Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit yang terinfeksi. Pada awalnya, frambusia hanya akan menyerang kulit. Namun, seiring berjalannya waktu, penyakit ini juga dapat menyerang tulang dan sendi.

Penyebab Frambusia

Frambusia atau yaws terjadi akibat infeksi bakteri Treponema pallidum pertenue. Bakteri penyebab frambusia dapat masuk ke dalam tubuh seseorang melalui luka terbuka atau goresan di kulit. Cara penularannya adalah melalui kontak langsung dengan ruam kulit pada penderita frambusia.

Meski sama-sama disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, frambusia tidak menular melalui hubungan seksual seperti halnya sifilis. Frambusia juga tidak ditularkan dari ibu ke janin pada masa kehamilan atau persalinan.

Bakteri Treponema jenis carateum juga merupakan penyebab penyakit pinta. Akan tetapi, gejala pinta lebih ringan daripada frambusia dan sifilis.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena frambusia, yaitu:

– Tinggal di negara endemik frambusia

– Berusia di bawah 15 tahun, terutama usia 6–10 tahun

– Tinggal di daerah dengan sanitasi yang buruk

– Mengalami kemiskinan