OJT

OJT Keberlangsungan Pasien TBRO Disentralisasi

Mataram – puskesmas karang pule, tanggal 21 Maret 2023 mengikuti kegiatan OJT keberlangsungan pasien TBRO disentaralisasi.

TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT (TB RO)

Tuberkulosis Resiten Obat atau biasa disebut TB RO adalah infeksi Tuberkulosis yang menyerang tubuh yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang kebal obat akibat dari pengobatan yang tidak benar. Bakteri TB menular melalui udara saat berbicara, bersin maupun batuk.

Bagaimana seseorang bisa sakit TB RO ?

  • Pasien yang menjalani pengobatan tuberkulosis biasa yang tidak tuntas atau gagal
  • Tertular dari pasien TB RO secara langsung

Bagaimana cara memastikan seseorang sakit TB RO ?

Apabila seseorang diduga menderita TB RO, dahak orang tersebut harus diperiksa dengan alat Tes Cepat Molekuler (TCM) serta dilalukan uji kepekaan obat.

Pengobatan TB RO

TB RO berarti kuman TB kebal terhadap oabat yang bisa membunuh kuman tersebut, sehingga Prinsip pengobatan TB RO adalah menggunakan Antibiotik yang diharapkan masih mampu membunuh kuman TB dalam jangka waktu 9-24 bulan bergantung obat jenis apa saja yang masih bisa digunakan oleh pasien.

Pengobatan dibagi menjadi 2 yaitu pengobatan Jangka Pendek (Short Treatment Regiment/ STR) yang membutuhkan  waktu minimal 9 bulan, serta Pengobatan Individual membutuhkan waktu minimal 20 bulan. Masing-masing pengobatan terbagi menjadi 2 tahapan, yaitu tahap awal sekitar 4-6 bulan dan tahap lanjutan.

Efek Samping Pengobatan TB RO

Efek samping ini merupakan efek samping yang sering dialami oleh pasien yang sedang berobat TB RO bersifat sementara dan menghilang seiring dengan waktu serta tuntasnya pengobatan serta dapat berbeda-beda pada masing-masing pasien.  

Efek samping terdiri  Mual, Muntah kesemutan, sakit kepala. Efek samping yang jarang terjadi yaitu jantung berdebar, nyeri dada, sesak nafas serta pendengaran berkurang. Apabila keluhan tersebut berkelanjutan, harus segera dilakukan penanganan di RS Rujukan TB RO

Pencegahan dan pengendalian

  1. Menutup mulut dan hidung dengan tissue atau sapu tangan Ketika batuk atau bersin. Kemudian buanglah tisu di tempat sampah tertutup
  2. Jangan membuang ludah dan dahak di sembarang tempat
  3. Gunakan air dan sabun untuk mencuci tangan, kemudian keringkan
  4. Selalu gunakan masker
  5. Patuh berobat sampai tuntas/dinyatakan sembuh.

Gaya Hidup Sehat dan Pencegahan TB

  1. Makan makanan bergizi dan seimbang
  2. Membuka dan menjaga ventilasi rumah dalam keaadan terbuka dan mendapat cukup sinar matahari
  3. Rutin menjemur alas tidur agar tidak lembab
  4. Memberikan imunisasi BCG pada bayi baru lahir
  5. Olahraga secara teratur
  6. Hindari merokok